Tema yang diusung dalam Gelar Promosi Agribisnis (GPA) VII yang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali ini adalah “Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Produk Pertanian dalam Era Pasar Bebas ASEAN”.
Acara berlangsung selama 5 hari mulai 26-30 Mei 2016, di Pusat Pelayanan Agribisnis Petani (PPAP) Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. GPA ini mampu membuka peluang bagi para pelaku bisnis yang bergerak di bidang agroindustri dan agrobisnis untuk mempromosikan produk-produk pertanian komoditas unggulan dan teknologi tepat guna di bidang pertanian. Peserta yang hadir dalam acara ini antara lain: Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (Kepala BPPSDMP), Ir. Pending Dadeh Permana, Mc.Dev., (mewakili Menteri PertanianRI-Mentan RI); Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, SH, MIP.; Anggota DPRD Jawa Tengah; Komisi B DPR RI; Dirjen Hortikultura Kementan RI;Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI; para Sekda, Bupati, dan Walikota tingkat Jawa Tengah serta Dinas tingkat Provinsi dan tingkat Kabupaten/Kota di lingkup Jawa Tengah. Dari instansi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah dihadiri langsung oleh Kepala Balai, Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si.; Dr. Forita Dyah Arianti, M.Si., (KSPP) dan Ir. Ekaningtyas K., M.Si (Kepala Program).
Acara diawali dengan sambutan Ketua Panitia dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Ir. Suryo Banendro, MP., melaporkan bahwa tujuan GPA VII adalah untuk menyosialisasikan hasil-hasil teknologi di bidang pertanian dan merupakan ekspresi pembangunan pertanian. Kegiatan GPA ada seminarmaupun lokakarya dari berbagai SKPD kabupaten/kota/provinsi Jawa Tengah, semuanya untuk mendukung GPA. Kegiatan ini diikuti 63 instansi, dengan 84 stand, yakni dari pusat Kementan RI 1 stand, dari kabupaten 38 stand (yang berasal dari 33 kabupaten), dari Perguruan Tinggi ada 3 stand, dari stand swasta/perseorangan, KTNA dll dan ini menunjukkan partisipasi yang semakin meningkat. Peserta GPA tersebut tidak hanya dari lingkup instansi/unit usaha yang ada di Jawa Tengah tetapi juga dari daerah Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dijelaskan lebih lanjut bahwa misi GPA VII adalah supaya teknologi dapat diadopsi dan dikembangkan khususnya di Jawa Tengah. Hasil pertanian Jawa Tengah sudah mampu bersaing di pasar internasional sehingga kegiatan ini merupakan hal yang sangat penting. Kelompok tani di Jawa Tengah sudah ada yang bisa memperoleh sertifikat nasional dan internasional. Hal ini sebagai dampak dari hasil penyuluhan pertanian di Jawa Tengah. Komoditas hortikultura sudah diekspor dan semakin hari semakin bertambah permintaannya, terutama cabe, salak, buncis dan kol. Pembangunan pertanian di Jawa Tengah juga sudah mengarah pada pertanian organik dan produk pertanian yang diekspor merupakan hasil pertanian organik.
Acara selanjutnya sambutan Kepala Badan Penyuluhan Pengembangan SDM Pertanian (Ir. Pending Dadeh Permana, Mc.Dev). Pada sambutannya, beliau menyampaikan bahwa Bapak Mentan RI, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap Jawa Tengah yang konsisten perhatiannya di bidang pertanian yang diwujudkan dengan penyelenggaraan GPA yang sudah memasuki tahun ke-7. Kegiatan tersebut merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia. Kegiatan ini seakan menjawab komentar dari media masa yang memberitakan tentang Indonesia sebagai negara agraris tidak mampu lagi menyediakan kebutuhan sendiri. Hari ini melaui GPA VII, Jawa Tengah membuktikan kemampuannya, demikian penegasan Kepala BPPSDMP. Selanjutnya, dikemukakan bahwa pengelolaan hortikultura diupayakan konsolidasi dengan penataan produksi 2 komoditas lain (cabe dan bawang). Tentunya komoditas lain yang menjadi kebutuhan kita perlu dilakukan pengaturan supaya mencukupi. Asosiasi daging, hortikultura dan pakan ternak sudah membuat kesepatan dalam mencukupi kebutuhan dalam negeri sehingga harus terkawal karena tergantung produksi petani. Gelar diharapkan tidak hanya saat promosi tetapi sebaiknya dapat digelar di segala penjuru pasar, kita harus bisa menunjukkan bahwa kita mampu menyediakan segala kebutuhan masyarakat.
Sementara itu sebagai tuan rumah, Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo, SH. MIP., dalam pidato sambutannya menegaskan bahwa GPA VII merupakan semangat Jawa Tengah. Produk-produk sudah banyak yang di ekspor, perlu cek harga pasar agar harga tidak terlalu tinggi dan suplai cukup. Ketersediaan beras sudah cukup di bulan mei sampai 1 tahun yang akan datang. Berkaitan dengan bawang merah, produksinya sudah bagus tetapi diharapkan penggunan pestisida agar diminimalkan karena berbahaya bagi kesehatan. Kesenjangan harga produk pertanian antara di pasar vs petani menjadi pemikiran bersama. (UN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar